Senin, 25 November 2013

Menpera Ingatkan Jokowi Tindak Tegas Perusahaan Pengembang Nakal

Jakarta - Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz menemui Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Keduanya membahas optimalisasi UU No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman di Jakarta.

"Kita sudah keluarkan peraturannya. (UU) itu juga sudah bentuk menjadi Permen (Peraturan Menteri), tinggal sanksinya mereka yang melanggar, silakan Pak Gubernur yang jalankan," ujar Djan.

Djan menjelaskan, UU tersebut mencantumkan aturan bagi perusahaan pengembang yang melakukan pembangunan wajib memberikan 20 persen dari nilai investasinya dalam bentuk pemukiman untuk masyarakat. Konteksnya dalam hal ini adalah rumah susun.

Sanksi bagi perusahaan properti yang tak taat aturan antara lain teguran lisan atau tulisan, mencabut izin investasi hingga sanksi hukum. Djan meminta Jokowi untuk tak perlu takut memberikan sanksi.

"(Kemenpera) baru pendataan, mana(perusahaan pengembang) yang belum memenuhi kewajibannya, mana yang sudah. Mudah-mudahan Desember (2013) sudah ada tindak lanjut," ujarnya.

Diwawancarai terpisah, Jokowi mengakui masih ada sejumlah perusahaan yang tak patuh pada peraturan tersebut.

"Nanti akan saya bawa di Rapim. Kalau sudah ada tindaklanjutnya saya sampaikan ke kalian-kalian (wartawan)," ujar Jokowi.

OPINI :
            Menurut saya bapak jokowi harus bertindak lebih cepat dalam menangani masalah ini, agar tidak adanya pengabaiyan oleh pihak perusahaan, dan agar juga tidak ada warga yang terlantar..

Sumber :

http://news.detik.com/read/2013/11/25/231343/2423263/10/menpera-ingatkan-jokowi-tindak-tegas-perusahaan-pengembang-nakal?9922022

Senin, 28 Oktober 2013

Langkah Jokowi Basmi Topeng Monyet Harus Dicontoh Gubernur Daerah Lain

Topeng Monyet yang terancam ditertibkan.
Jakarta - Praktek pertunjukan topeng monyet di Jakarta sudah mulai ditertibkan. Jakarta Animal Aid Network (JAAN). berharap penertiban topeng monyet ini dicontoh oleh daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.

"Penertiban topeng monyet harus diikuti semua daerah ya, tidak hanya di Jakarta saja. Walaupun memang paling banyak di Jakarta," ujar aktivis JAAN Benvika saat berbincang dengan detikcom, Minggu (27/10/2013).

Benvika mengatakan bahwa dalam jangka waktu dekat ini, daerah-daerah penyangga di sekitar Jakarta juga segera mengikuti langkah yang sudah dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Sebab, diperkirakan para pelaku topeng monyet dari Jakarta akan berpindah ke sekitar Jakarta seperti di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi.
"Jabodetabek menjadi pelarian dari Jakarta," lanjutnya.

"Yang sudah mulai bergerak sekarang Bandung. Dua hari setelah Jakarta (menertibkan)," imbuh Benvika.
Benvika bercerita bahwa upaya pemberantasan praktek topeng monyet di Jakarta kali ini bukan yang pertama kalinya. Pemprov DKI sudah pernah melakukan upaya penertiban pada tahun 2011 dan 2012.

"Namun saat itu hanya pakai pendekatan-pendekatan, baru sekarang menggunakan instruksi gubernur," tutup Benvika.

Opini :
                Menurut saya hal ini sangat bagus dikarenakan untuk mencegah penyebaran virus, tetapi nasib para pekerja topeng monyet harus diperhatikan, mereka harus mendapatkan pekerjaan yang baru, jangan ditelantarkan nanti menumpuknya jumlah pengganguran, pengganguran itu memancing hal kriminalitas.

Sumber :

Senin, 14 Oktober 2013

Tanah Abang Masih Macet, Jokowi "Semprot" Dishub


Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat
JAKARTA - Kosongnya jalan raya Tanah Abang dari pedagang kaki lima (PKL), tak membuat kemacetan di kawasan terurai secara permanen. Penumpukan kendaraan masih terjadi lantaran tak ada petugas Dinas Perhubungan di Posko Terpadu.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pun akan melayangkan surat kepada Dinas Perhubungan DKI untuk tetap berjaga.

"Tiga kondisi pos jaga kosong. Sebanarnya lalu lintas sudah longgar, tapi tidak ada yang ngatur. Saya bikin perintah tertulis besok Rabu (16 Oktober 2013)," ujar Jokowi di rumah dinasnya, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2013).

Mantan Wali Kota Solo menilai, apa yang menjadi kendala selama ini bukan hal rumit untuk dijalankan, asalkan ada petugas yang terjun langsung ke lapangan untuk menata lalu lintas.

"Sekarang enggak ada petugas, di sini hanya satu. Persoalan kecil seperti ini harus diselesaikan," tegasnya.

Apa yang berjalan saat ini, kata Jokowi, hanya melakukan perintah secara lisan. Karena itu, apa yang diinginkannya tidak berjalan sesuai harapan. "Sekarang ini cuma perintah lisan. Nanti perintahkan semuanya Rabu," tandasnya

Opini :

            Hal ini perlu ditindak lanjuti, mengingat bahwa pasar tanah abang adalah pusat perdagangan diJakarta, dan pastinya banyak orang yang berdatangan kesana. Seharusnya petugas harus konsisten dalam berjaga, dan harus berjaga disetiap titik rawan kemacetan yang berada di tanah abang. Dan jangan sampai tanah abang menjadi macet lagi.  

Sumber :

Minggu, 06 Oktober 2013

Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Dodo Sedang Memantau Kegiatan KAKI LIMA NIGHT
Jakarta - Pemprov DKI mulai menata para PKL yang selama ini berjualan di pinggir jalan. Salah satu caranya dengan membuat acara Kaki Lima Night Market di sepanjang Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Gubernur Jokowi ingin acara ini menjadi ajang promosi untuk PKL. 

"Ini jadi tempat berjualan dan promosinya usaha PKL yg ada di kampung-kampung. Kalau mereka nggak dikasih ruang atau showroom, memasarkannya gimana ?. Ini kita beri ruang, tapi diatur dengan manajemen yang baik," kata Jokowi di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (6/10/2013).

Acara yang akan dilaksanakan setiap malam minggu ini memang dijadikan ajang untuk mencari untung bagi PKL sekaligus hiburan bagi warga yang datang.

"Ini dikombinasikan antara produk dan kuliner. Ada hiburannya dengan 3 panggung. Yang paling penting sebagai tempat hiburan masyarakat di malam minggu. Ini jadi publik area lagi buat masyarakat dan rutin di malam mingggu," katanya. 

Menurutnya, selama ini para PKL kurang diberi ruang yang baik untuk berjualan sehingga hasil yang diterima pun tidak maksimal. Sebagai pencetus acara ini, Jokowi menjanjikan perbaikan secara bertahap untuk pelaksanaan kegiatan ini.

"Produk itu muncul di tempat yang kumuh dan tempat yang bagus itu akan berbeda. Minggu depanlah kita lihat akan ada perbaikan," ucapnya.

Dihubungi terpisah, PLT Dinas UMKM DKI, Andi Baso mengatakan masih ada beberapa kekurangan selama kegiatan. Misalnya saja penerangan lampu yang kurang terang.

"Seperti disampaikan Pak Jokowi, memang lampunya kurang. Kalau kata Pak Jokowi misal lampu lebih terang pasti lebih menarik. Kami memang tidak berani pasang terlalu terang karena semalam habis hujan. Nanti keedepan akan lebih meriah ini," ucapnya.

Belum diketahui berapa keuntungan yang diterima para pedagang pada malam itu. Namun, Jokowi sendiri sudah merasa senang karena kembali membuat program hiburan masyarakat dan merangkul PKL dalam satu tempat

Opini :
Kegiatan itu memang sangat bagus, tetapi pemerintah harus lebih memperhatikan dari segi keamanan, kebersihan, dan kenyamanan.
Apakah tempat kegiatan itu sudah aman? Belum tentu, sebab dari segi penerangannya saja sudah tidak mendukung. Lebih baik diperbaiki, dan menurut saya selama kegiatan itu berlangsung, harus ada pos-pos keamanan yang menjaga keamanan selama kegiatan itu berlangsung. Agar tidak ada hal-hal seperti pencopetan dan pemerasan.
Apakah tempat kegiatan itu sudah bersih? Belum tentu juga, lebih baik disetiap jalannya disediakann tempat sampah, dan diperlukan kesadaran dari para pengunjung dan penjual agar tidak membuang sampah sembarangan.
Dari segi kenyamanan, lebih baik di berikan tempat duduk disepanjang jalan kegiatan itu berlangsung.



Minggu, 29 September 2013

Masalah Sosial Jadi Tantangan Berat Proyek Normalisasi Ciliwung

Masalah Sosial Jadi Tantangan Berat Proyek Normalisasi Ciliwung

Jakarta - Pemerintah menargetkan normalisasi Sungai Ciliwung akan selesai pada tahun akhir 2014. Permasalahan utama proyek ini adalah mengatasi masalah sosial yaitu memindahkan warga yang tinggal di bantaran sungai.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio di acara temu wartawan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
"Kendalanya orang ngeri menghadapi masalah sosial," kata Pitoyo.
Pitoyo menjelaskan, tidak mudah untuk meyakinkan dan memindahkan warga yang berjumlah sekitar 310.000 jiwa yang terlanjur bermukim sudah lama di bantaran sungai Ciliwung. Diperlukan adanya pendekatan yang sangat mendalam.
"Ada manusia 310.000 jiwa, 71.000 KK ya kita hadapi, bisa kok," jelasnya.
Lebih lanjut Pitoyo menyebut, sejatinya satuan kerja ataupun orang-orang di lapangan yang mengerjakan proyek adalah orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat. "Saya usul nanti Kepala Balai adalah seorang Sosiolog, di bawahnya baru insyinyur," katanya.
Pitoyo pun menyebut ini juga bisa berlaku untuk sebuah proyek jalan tol yang selalu terkendala dengan proses pembebasan lahan.

Opini :
                   Menurut saya harus ada tindakan sosialisasinya terlebih dahulu dengan secara kekeluargaan, agar warga yang akan di pindahkan  lebih bisa memahaminya. Dengan demikian warga yang tinggal dibantaran kali ciliwung akan bisa memahaminya dengan pelan -  pelan.


                        Dan juga warga yang akan di pindahkan, harus diberi tempat yg selayak – layaknya, hal ini sangat penting mengingat kasus – kasus sebelumnya yang mengakibatkan adannya feedback yang kurang baik dari warga yang menyebabkan adanya bentrokan antara petugas dengan warga setempat.

sumber : 
              - detik Finance.com