Dikalangan para ahli sampai saat ini
sering terjadi perbedaan pendapat mengenai kedua istilah (kebudayaan & peradaban)
yang sering dicampuradukkan itu bahkan pendapat di antara para ahli
kadang-kadang bertentangan satu sama lain;
v Bierens
De Hann : Perdaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis, sedangkan kebudayaan ialah sesuatu yang bersal dari hasrat dan gairah yang lebih dan murni yang berada
diatas tujuan yang praktis hubungan kemasyarakatan.
v Oswald
Spengl (1880-1936) Kebudayaan ialah wujud dari seluruh kehidupan adat, industrial filsafat dan
sebagainya, peradaban ialah kebudayaan yang sudah tidak tumbuh lagi sudah mati.
v Prof.
Dr. koetjaraningrat, Peradaban ialah
bagian-bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian.
Peradaban
merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian untuk
unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan maju. Misalnya perkembangan
kesenian, IPTEK, kepandaian manusia, dan sebagainya di mana tiap bangsa di
dunia memiliki karakter kebudayaan yang khas maka tak heran bila sebuah Negara hanya
unggul IPTEK-nya saja atau keseniannya saja misalnya.
Berikut
beberapa pengertian peradaban, perdaban menurut Fairchild, dkk (1980: 41) dalam
Nursyid (1996: 67):
Civilization is cultural development; distinctly
human
attributes and attainment of particular
society, in ordinary
usage, the term implies a fairly high
stage on the cultural
evolutionary scale. Reference is made
to “civilized peoples”.
More accurate usage world refer to more
highly civilized
peoples, the determinative
characteristic being intellectual,
aesthetic, technological, and spiritual
attainment.
B.
HAKIKAT HIDUP MANUSIA
Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga
fungsi, sebagai makhluk Tuhan, individu social-budaya. Yang saling berkaitan di
mana kepada Tuhan memiliki kewajiban untuk mengabdi pada Tuhan, sebagai
individu harus memenuhi segala kebutuhan pribadinya dan sebagai makhluk social-budaya
harus hidup berdampingan dengan orang
lain dalam kehidupan yang selaras dan saling membantu.
Kebudayaan
itu dapat diterima dengan tiga bentuk:
v Melalui
pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan.
v Memalui
pengalaman hidup sebagai makhluk social.
v Melalui
komunikasi simbolis (benda, tubuh, gerak tubuh, peristiwa dan lain lagi yang
tahu sejenis).
Karena
tiap kebudayaan berbeda namun pada dasarnya memiliki hakikat yang sama, yaitu:
v Terwujud
dan tersalurkan lewat prilaku manusia.
v Sudah
ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti mati.
v Diperlukan
manusia yang diwujudkan lewat tingkah laku.
v Berisi
aturan yang berisi kewajiban, tindakan yang diterima atau tidak, larangan, dan
pantangan.
V.
Gordyn Chillde, ahli arkeolog, berdasarkan bukti arkeologis, perdaban maju
pertama-tama muncul di daerah Mesopotamia sekitar 8000-4000 SM, di ikuti oleh
daerah Mesir 5000-3000 SM. Lembah sungai Indus di India 2600-2400 SM. Cina
utara 2500-300 SM, Mesopotamia 3000-500 SM dan daerah Peru Amerika Latin
2500-500 SM. Penemuan ini yang paling penting adalah kemajuan dan kepandaian
bercocok tanam disamping penemuan teknologi baru.
C.
PERDABAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
1 .
Pengertian
dan Cangkupan Perubahan Sosial
Perubahan
sosial merupakan gejala yang melekat disetiap masyarakat. Perubahan-perubahan
yang terjadi didalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur
sosial yang ada di dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola
kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersanghkutan.
2.
Teori
dan Bentuk Perubahan Sosial
a. Teori sebab-akibat (Causation
Problem)
Faktor
inilah yang menyebabkan perubahan sosial yang dikemukakan oleh para ahli:
-
Analisis Dialektis
-
Teori Tunggal Mengenai Perubahan Sosial
b.
Teori
Proses atau Arah Perubahan Sosial
Kebanyakan
teori ini berarah perubahan sosial yang berkecendrungan bersifat kamulatif dan
evolusioner..
1)
Teori
Evolusi Unilinier (Garis Lurus Tunggal)
Teori
ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan secara
bertahap dari Sederhana – Kompleks – Sempurna. Pelopor teori ini adalah August
Comte dan Herbert Spenser.
2)
Teori
Multilinear
Teori
ini pada artinya menggambarkan suatu meteologi didasarkan pada suatu asumsi
yang menyatakan bahwa perubahan sosial atau kebudayaan didapatkan gejala
keteraturan yang nyata dan signifikan.
D.
TEORI-TEORI MENGENAI PEMBANGUNAN, KETERBELAKANGAN, DAN KETERGANTUNGAN.
1.
Teori
Dependensi (ketergantungan)
Teori ini menjadi titik tolak
penyesuaian ekonomi terbelakang pada system dunia, sedemikian rupa sehingga
menyebabkan terjadinya penyerahan sumber penghasilan daerah kepusat, sehingga
mengakibatkan perekon omian dareah menjadi terbelakang.
Teori perubahan sosial menurut Moore:
1. Evolusi
rectilineal yang sangat sederhana.
2. Evolusi
melalui tahap-tahap.
3. Evolusi
yang terjadi dengan tahap kelajuan yang tidak serasi.
4. Evolusi
bercabang yang mewujudkan perubahan .
5. Evolusi
menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran jangka pendek
6. siklus-siklus
yang tidak mempunyai kecenderungan.
7. Pertemuan
logistic yang digambarkan oleh populasi.
8. Pertumbuhan
logistic terbalik yang tergambar dan angka motivasi.
9. Pertumbuhan
eksponarisial yang tergambar memulai tanda-tanda.
10. Primitivisme.
2.
Penyebab
Perubahan
Prof. Dr. Soerjono Soekanto
menyebut adanya faktor intern dan ekstern yang menyebabkan perubahan sosial
dalam masyarakat, yaitu:
a. Faktor
Intern
Ø Bertambahnya
dan berkurangnya penduduk.
Ø Adanya
penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses
-
Discovery, penemuan unsur kebudayaan
baru.
-
Invention, pengembangan dari discovery.
-
Innovation, proses pembaruan.
Ø Konflik
dalam masyarakatpembrontakan dalam tubuh masyarakat.
b. Faktor
Ekstern
Ø Faktor
alam yang ada disekitar masyarakat yang berubah.
Ø Pengaruh
kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak kebudayaan antara dua masyarakat
atau lebih yang yang memilikin kebudayaan yang berbeda.
3.
Keseimbangan
Keseimbangan sosial adalah syarat yang
harus dipenuhi agar masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya.
Robert mclver perubahan-perubahan soial
merupakan perubahan dalam hubungan-hubungan sosial atau perubahan terhadap
keseimbangan hubungan sosial.
E.
MODERNISASI
1.
Konsep
modernisasi
Modernisasi dimulai di Italia abad ke-15
dan tersebar ke sebagian besar ke dunia Barat dalam lima abad berikutnya.
Modernisasi masyarakat adalah suatu
proses transformasi yang merubah:
Ø Di
bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar, di
mana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara massal.
Ø Di
bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan adanya
masyarakat nasional dengan integrasi yang baik.
Modernisasi menimbulkan pembaruan dalam
kehidupan. Oleh karena itu, modernisasi sangat digharapkan berlangsungnya oleh
masyarakat. Bahkan bagi pemerintah merupakan suatu proses yang sedang
diusahakan secara terarah. Modernisasi menurut Cyril Edwin Black adalah
rangkaian perubahan secara hidup manusia yang kompleks dan saling berhubungan,
merupakan bagian pengalaman yang universal dan yang dalam banyak kesempatan
merupakan harapan bagi kesejahtreaan manusia.
2.
Syarat-syarat
Modernisasi
Modernisasi tidak sama dengan reformasi
yang menekankan pada faktor rehabilitas,
modernisasi bersifat preventif, dan kontraktif agar proses tersebut
tidak mengarah pada ngan-angan. Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa
syarat, yaitu:
Ø Cara
berfikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasaan/ masyarakat.
Ø System
administrasi Negara yang baik yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
Ø Adanya
system pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat.
Ø Penciptaan
iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi.
Ø Tingkat
organisasi yang tinggi.
Ø Sentralisasi
wewenang dalam pelaksanaan.
3.
Ciri-ciri
Modernisasi
Modernisasi merupakan salah satu
modal kehidupan yang ditandai dengan ciri-ciri:
Ø Kebutuhan
materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia.
Ø Kemajuan
teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, deferensisasi,
dan akulturasi.
Ø Modernisasi
memberikan banyak kemudahan bagi manusia.
Ø Berkat
jasanya, hamper semua kleinginan manusia terpenuhi.
Ø Modernisasi
juga memberikan melahirkan teori baru.
Ø Mekanisme
masyarakat berubah menujuh prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan
yang berlebihan.
Ø Kehidupan
seseorang perhatian religiusnya dicurhakna untuk bekerja dan menumpuk kekeyaan.
F.
PERADABAN INDONESIA DI TENGAH MODERNISASI DAN GLOBALISASI
Arus modernisasi dan globalisasi adalah
sesuatu yang pasti terjadi dan sulit untuk dikendalikan, terutama karena begitu
cepatnya informasi yang masuk keseluruh belahan dunia, hal ini membawa pengaruh
bagi seluruh bangsa didunia, termasuk didalam bangsa Indonesia.
Tujuan akhir dari kudua usaha atau
kewajiban ini adalah masyarakat modern yang tipikal Indonesia, masyarakat yang
tidak hanya mampu membangun dirinya sedertajat dengan bangsa lain, tetapi juga
tangguh menghadapi tantangan kemerosotan mutu lingkungan hidup atau arus ilmu
dan teknologi modern maupun menghadapi tren global yang membawa daya tarik kuat
ke arah pola hidup yang bertentngan dengan nilai-nilai luhurbangsa. ( Indra
Siswarini, makalah, 2006: 16)
Pertanyaannya, mampukah kita membangun
bangsa di tengah-tengah modernisasi dan globalisasi dalam arus yang semakin
kuat? Jika jawabanya “ya” maka kita akan maju menjadi begara maju yang masih
berjati diri Indonesia, jika “tidak”, maka selamanya kita akan menjadi bangsa
yang terjajah. Salah satu yang bisa menjawab “ya” adalah peranan lembaga
pendidikan untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi tanpa
menghilangkan jati diri Indonesia melalui pelestarian nilai-nilai dan moral
bangsa.
Sumber / Referensi : Ilmu Sosial & Budaya Dasar "Edisi Kedua"
Copyright 2006, Bandung
Penerbit: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP