Selasa, 25 Maret 2014

MANUSIA DAN PERADABAN


A.   PENGERTIAN
Dikalangan para ahli sampai saat ini sering terjadi perbedaan pendapat mengenai kedua istilah (kebudayaan & peradaban) yang sering dicampuradukkan itu bahkan pendapat di antara para ahli kadang-kadang bertentangan satu sama lain;

v  Bierens De Hann : Perdaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis, sedangkan kebudayaan ialah sesuatu yang bersal dari hasrat dan gairah yang lebih dan murni yang berada diatas tujuan yang praktis hubungan kemasyarakatan.
v  Oswald Spengl (1880-1936) Kebudayaan ialah wujud dari seluruh kehidupan adat, industrial filsafat dan sebagainya, peradaban ialah kebudayaan yang sudah tidak tumbuh lagi sudah mati.
v  Prof. Dr. koetjaraningrat,  Peradaban ialah bagian-bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti    kesenian.

Peradaban merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian untuk unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan maju. Misalnya perkembangan kesenian, IPTEK, kepandaian manusia, dan sebagainya di mana tiap bangsa di dunia memiliki karakter kebudayaan yang khas maka tak heran bila sebuah Negara hanya unggul IPTEK-nya saja atau keseniannya saja misalnya.

Berikut beberapa pengertian peradaban, perdaban menurut Fairchild, dkk (1980: 41) dalam Nursyid (1996: 67):


Civilization is cultural development; distinctly human
attributes and attainment of particular society, in ordinary
usage, the term implies a fairly high stage on the cultural
evolutionary scale. Reference is made to “civilized peoples”.
More accurate usage world refer to more highly civilized
peoples, the determinative characteristic being intellectual,
aesthetic, technological, and spiritual attainment.



B.   HAKIKAT HIDUP MANUSIA
Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi, sebagai makhluk Tuhan, individu social-budaya. Yang saling berkaitan di mana kepada Tuhan memiliki kewajiban untuk mengabdi pada Tuhan, sebagai individu harus memenuhi segala kebutuhan pribadinya dan sebagai makhluk social-budaya harus hidup berdampingan  dengan orang lain dalam kehidupan yang selaras dan saling membantu.

Kebudayaan itu dapat diterima dengan tiga bentuk:
v  Melalui pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan.
v  Memalui pengalaman hidup sebagai makhluk social.
v  Melalui komunikasi simbolis (benda, tubuh, gerak tubuh, peristiwa dan lain lagi yang tahu sejenis).

Karena tiap kebudayaan berbeda namun pada dasarnya memiliki hakikat yang sama, yaitu:
   v  Terwujud dan tersalurkan lewat prilaku manusia.
   v  Sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti mati.
   v  Diperlukan manusia yang diwujudkan lewat tingkah laku.
   v  Berisi aturan yang berisi kewajiban, tindakan yang diterima atau tidak, larangan, dan pantangan.

V. Gordyn Chillde, ahli arkeolog, berdasarkan bukti arkeologis, perdaban maju pertama-tama muncul di daerah Mesopotamia sekitar 8000-4000 SM, di ikuti oleh daerah Mesir 5000-3000 SM. Lembah sungai Indus di India 2600-2400 SM. Cina utara 2500-300 SM, Mesopotamia 3000-500 SM dan daerah Peru Amerika Latin 2500-500 SM. Penemuan ini yang paling penting adalah kemajuan dan kepandaian bercocok tanam disamping penemuan teknologi baru.


C.   PERDABAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
               1 .      Pengertian dan Cangkupan Perubahan Sosial
         Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap masyarakat. Perubahan-perubahan yang     terjadi didalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada di      dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi              masyarakat yang bersanghkutan.
             2.      Teori dan Bentuk Perubahan Sosial
a.      Teori sebab-akibat (Causation Problem)
Faktor inilah yang menyebabkan perubahan sosial yang dikemukakan oleh para ahli:
-         Analisis Dialektis
-         Teori Tunggal Mengenai Perubahan Sosial
b.      Teori Proses atau Arah Perubahan Sosial
Kebanyakan teori ini berarah perubahan sosial yang berkecendrungan bersifat kamulatif dan evolusioner..
1)      Teori Evolusi Unilinier (Garis Lurus Tunggal)
Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan secara bertahap dari Sederhana – Kompleks – Sempurna. Pelopor teori ini adalah August Comte dan Herbert Spenser.
2)      Teori Multilinear
Teori ini pada artinya menggambarkan suatu meteologi didasarkan pada suatu asumsi yang menyatakan bahwa perubahan sosial atau kebudayaan didapatkan gejala keteraturan yang nyata dan signifikan.

       D.   TEORI-TEORI MENGENAI PEMBANGUNAN, KETERBELAKANGAN,         DAN KETERGANTUNGAN.
          1.      Teori Dependensi (ketergantungan)
Teori ini menjadi titik tolak penyesuaian ekonomi terbelakang pada system dunia, sedemikian rupa sehingga menyebabkan terjadinya penyerahan sumber penghasilan daerah kepusat, sehingga mengakibatkan perekon omian dareah menjadi terbelakang.
      Teori perubahan sosial menurut Moore:

                   1.      Evolusi rectilineal yang sangat sederhana.
                   2.      Evolusi melalui tahap-tahap.
                   3.      Evolusi yang terjadi dengan tahap kelajuan yang tidak serasi.
                   4.      Evolusi bercabang yang mewujudkan perubahan .
                   5.      Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran jangka pendek
                   6.      siklus-siklus yang tidak mempunyai kecenderungan.
                   7.      Pertemuan logistic yang digambarkan oleh populasi.
                   8.      Pertumbuhan logistic terbalik yang tergambar dan angka motivasi.
                   9.      Pertumbuhan eksponarisial yang tergambar memulai tanda-tanda.
                  10.  Primitivisme.

           
         2.      Penyebab Perubahan
         Prof. Dr. Soerjono Soekanto menyebut adanya faktor intern dan ekstern yang menyebabkan                   perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu:
a.       Faktor Intern
Ø  Bertambahnya dan berkurangnya penduduk.
Ø  Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses
-         Discovery, penemuan unsur kebudayaan baru.
-         Invention, pengembangan dari discovery.
-         Innovation, proses pembaruan.
Ø  Konflik dalam masyarakatpembrontakan dalam tubuh masyarakat.

b.      Faktor Ekstern
Ø  Faktor alam yang ada disekitar masyarakat yang berubah.
Ø  Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak kebudayaan antara dua masyarakat atau lebih yang yang memilikin kebudayaan yang berbeda.
         3.      Keseimbangan
Keseimbangan sosial adalah syarat yang harus dipenuhi agar masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya.
Robert mclver perubahan-perubahan soial merupakan perubahan dalam hubungan-hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.

       E.   MODERNISASI
          1.      Konsep modernisasi
Modernisasi dimulai di Italia abad ke-15 dan tersebar ke sebagian besar ke dunia Barat dalam lima abad berikutnya.
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang merubah:
Ø  Di bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar, di mana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara massal.
Ø  Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan adanya masyarakat nasional dengan integrasi yang baik.

Modernisasi menimbulkan pembaruan dalam kehidupan. Oleh karena itu, modernisasi sangat digharapkan berlangsungnya oleh masyarakat. Bahkan bagi pemerintah merupakan suatu proses yang sedang diusahakan secara terarah. Modernisasi menurut Cyril Edwin Black adalah rangkaian perubahan secara hidup manusia yang kompleks dan saling berhubungan, merupakan bagian pengalaman yang universal dan yang dalam banyak kesempatan merupakan harapan bagi kesejahtreaan manusia.

        2.      Syarat-syarat Modernisasi
Modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan pada faktor rehabilitas,  modernisasi bersifat preventif, dan kontraktif agar proses tersebut tidak mengarah pada ngan-angan. Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa syarat, yaitu:
Ø  Cara berfikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasaan/ masyarakat.
Ø  System administrasi Negara yang baik yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
Ø  Adanya system pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat.
Ø  Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi.
Ø  Tingkat organisasi yang tinggi.
Ø  Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan.


      3.      Ciri-ciri Modernisasi
      Modernisasi merupakan salah satu modal kehidupan yang ditandai dengan ciri-ciri:

Ø  Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia.
Ø  Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, deferensisasi, dan akulturasi.
Ø  Modernisasi memberikan banyak kemudahan bagi manusia.
Ø  Berkat jasanya, hamper semua kleinginan manusia terpenuhi.
Ø  Modernisasi juga memberikan melahirkan teori baru.
Ø  Mekanisme masyarakat berubah menujuh prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan yang berlebihan.
Ø  Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurhakna untuk bekerja dan menumpuk kekeyaan.


         F.    PERADABAN INDONESIA DI TENGAH MODERNISASI DAN                        GLOBALISASI
Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti terjadi dan sulit untuk dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang masuk keseluruh belahan dunia, hal ini membawa pengaruh bagi seluruh bangsa didunia, termasuk didalam bangsa Indonesia.
Tujuan akhir dari kudua usaha atau kewajiban ini adalah masyarakat modern yang tipikal Indonesia, masyarakat yang tidak hanya mampu membangun dirinya sedertajat dengan bangsa lain, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan kemerosotan mutu lingkungan hidup atau arus ilmu dan teknologi modern maupun menghadapi tren global yang membawa daya tarik kuat ke arah pola hidup yang bertentngan dengan nilai-nilai luhurbangsa. ( Indra Siswarini, makalah, 2006: 16)
Pertanyaannya, mampukah kita membangun bangsa di tengah-tengah modernisasi dan globalisasi dalam arus yang semakin kuat? Jika jawabanya “ya” maka kita akan maju menjadi begara maju yang masih berjati diri Indonesia, jika “tidak”, maka selamanya kita akan menjadi bangsa yang terjajah. Salah satu yang bisa menjawab “ya” adalah peranan lembaga pendidikan untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi tanpa menghilangkan jati diri Indonesia melalui pelestarian nilai-nilai dan moral bangsa.

Sumber / Referensi : Ilmu Sosial & Budaya Dasar "Edisi Kedua" 
Copyright 2006, Bandung
Penerbit: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP